Wednesday, July 29, 2009

Manifestasi Omong Kosong...

Bicara kapitalis tersusun,
Indah madah oportunis,
Lemak medu manis,
Kata-kata sempurna,
Aku nyaris percaya,
Rupanya hanya cheritera,
Segalanya tipu daya helah dunia,
Dongengan semata,
Ingin memanipulasi populasi,
Untuk mendominasi,
Untuk memonopoli,
Dengan manifestasi basi,

Omongan tetap kosong,
Lohong...rompong,
Hujung tergantung,
Orang terlopong,
Bingung...bengong,
Dengan lakonan palsu,
Keras kaku,
Kejang jegang,
Tegang...hah?!tegang?
Apa yang tegang?
Mahu saja aku teranjang,
Biar terbongkang,
Terkangkang dalam longkang,
Yang mana airnya legam,
Yang mana airnya busuk hancing,
Bacin pering,
Baru aku puas!!

Tuesday, July 28, 2009

Tidur lagi.....

Ayam berkokok memecah hening pagi,
Sayup-sayup kedengaran,
Disambung dentingan jam loceng,
Hampir melenting,
Hampir dibaling,
Hampir terpelanting,
Aarrrrgggghhh!!!!
Liat aku menggeliat,
Bagai bersilat,
Dah jadi sifat,
Lihat penanda waktu,
Huarrrrggghhhhh!!!!,
Jam tujuh setengah,
Berlengah melangkah,
Keluar menjengah,
Malas bertambah,
Kembali ke kamar beradu,
Kembali ke ruang mimpi,
Tak mahu menghadap realiti,
Lebih rela berfantasi,

Tik~tok~tik~tok....,

Masa tinggal pergi,
Hingga tak sedar dah sore,
masih dilamun mimpi,
Hangat cahaya sang mentari,
Bebola mata pedih disirami,
Bangun...pegun...menung,
Langkah lesu...bisu...kaku,
Bagai tak mampu,
Capai kotak rokok,
Dikeluarkan sebatang,
Dikumam pangkal,
Dicucuh hujung,
Jingga membara,
Disedut sedalam-dalamnya,
Dihembus kepul asapnya,
Kepala terasa nikmatnya,
Terfikir sejenak,
Satu hari yang x bermakna buat diriku,
Celaka....

Monday, July 27, 2009

Tetralogi Laskar Pelangi


Aku dah ade "Lasykar Pelangi" & "edensor"...
Mane nak cari "sang pemimpi" & "maryamah karpov"..?

Kota Gelap Itu

Aku berdiri diatas puing-puing kota khayalku,
Kota yang dulu kukuh mencengkam kota sanubari pendirianku,
Kota yang kontra dengan normal,
Kota yang semua tunggang terbalik,
Kota yang dulu indah dilimpahi cahaya neon,
Tapi baunya pekung,
Rupanya jelik,
Isi perutnya asyik dengan khayalan ciptaan debu putih dan cairan kuning berbuih,
Penghuninya alpa berkasih dengan sang hawa yang berpandukan telunjuk sang ringgit,
Lalu rela hanyut dipelukan lahanat yang menyesatkan,
Namun itu hanya sorga duniawi,
Hakikat sebenar disorokkan oleh kegelapan malam,
Jauh dari sinar hidayah,
Jauh dari realiti yang hakiki,
Dan dilenakan dengan nikmat yang amat mengasyikkan,
Keasyikan yang dalam diam mengundang musibah,
Untung nasibku ada sinar yang memancar,
Dan membongkar segala rahsia sial kota gelap itu,
Sebelum aku lebih hanyut dibawa arus kenikmatannya,
Lalu mengiringi ku keluar dari kota sesat khayalan ku sendiri,
Sedetik ku tinggalkan kota gelap itu,
Runtuh segenap tembok yang melitupi pekungnya,
Kini jelas ku lihat cuma bongkah-bongkah keegoan,
Kini jelas apa yang kulihat cuma serpihan-serpihan keangkuhan,
Dan seperti debu yang dituip sang bayu,
Aku berlalu pergi meninggalkan puing-puing kota itu bersama secebis keinsafan dan maruahku yang masih berbaki,

Tuesday, July 7, 2009

Alunan melodi gitar

Grenggg...!!!!!!!!...bunyi gitar akustik yang halus buatannya
Grenggg...!!!!!!!!..."alamak tune lari la pulak"getus hati kecilnya....
Tiiiiuuuuunngggg!!!!!Tiiiiuuuunnnnggg!!!!...."sape la yang gatal tangan usik tune!!"...
Tiiiuuuunnngg!!!....Grenggggg!!!!!!...
"haaa...barulah sedap..."bisik hatinya puas...
Dipetiknya tali halus gitar itu...."~Dima....."petikannya terhenti....
"aiseyh...salah kord la plak...."bisiknya sambil membetulkan kedudukan jari jemari yang kurus runcing...
Dipetik kembali tali gitar itu...
"haaa...baru betul...."
"~Diman....."
"aiyah...u mau beli ka tamau?"
"hehehe!!!"bingkas bangun lalu pergi....
......
Kini Rusli tak melawat kedai gitar tersebut lagi...

Friday, July 3, 2009

Sang Purnama



Sang purnama,
Dimana sinarmu,
Yang dulu terang,
Menyinari kegelapan malam,
Adakah dihalang oleh cemburu sang awan?,
Ataupun rajuk dirimu pada dunia?,

Aku pinta,
Kau muncul semula,
Dan memberi seri,
Pada dunia yang semakin alpa dan sepi,

Sang purnama,
Kembalilah menyinar,
Agar tewas kelam malam dengan cahayamu,
Agar sang pujangga,
terus berdendang lagu memuji keindahanmu,